Membanggakan! Mahasiswa Asal Sulsel Pimpin Perhimpunan Pelajar Indonesia Jepang

  • Whatsapp

MAKASSAR – Dua mahasiswa asal Sulawesi Selatan terpilih sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Jepang, mengungguli beberapa calon lainnya.

Anastasya Wulandari Hasyim yang merupakan mahasiswa S3 Universitas Kobe terpilih sebagai Ketua Umum PPI Jepang periode 2022-2023 dan sebagai Sekjen Fadlyansyah Farid Husain, mahasiswa S3 Universitas Hiroshima.

Dalam rilisnya, Dr Fadlyansyah atau akrab disapa Silong ini, menuturkan sebagai mahasiswa Indonesia yang sedang menimba ilmu di negara orang tidak mudah saling mengenal satu sama lain antara mahasiswa. Selain karena jarak antar kota juga padatnya jadwal perkuliahan ataupun penelitian yang membuat komunikasi antara mahasiswa terhambat.

“Dari data yang didapatkan jumlah mahasiswa Indonesia yang berada di Jepang mencapai hampir 6.000 orang, dimana tersebar diseluruh perfektur di Jepang. Kondisi ini menjadi salah satu tantangan untuk kepengurusan PPI Jepang,” ujar Silong yang berlatar belakang Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Dalam kampanyenya lalu, Ria selalu menyuarakan tentang perlindungan pelajar Indonesia di Jepang, mengingat maraknya pelajar Indonesia yang menjadi korban penipuan ataupun mendapatkan kekerasan baik fisik maupun mental dari institusi-institusi pendidikan. Ria yang berasal dari Kab. Sinjai ini merupakan salah satu Co-Founder dari RUMI (Rumah Masyarakat Indonesia) yang menaungi Migran Indonesia di Jepang.

Berbeda dengan Ria, Silong dengan latar belakang dosen dan dokter menjadikan PPI Jepang lebih dinamis dengan tata kelola organisasi yang lebih rapih.

Harapan besar dari kedua sosok anak muda ini adalah agar para pelajar di Luar Negeri bisa lebih aktif menjadikan organisasi sebagai wadah mempererat hubungan antar Mahasiswa Indonesia di Jepang.

“Salah satu program kerja yang akan kita terapkan, yakni ‘Help Desk’, di mana program ini diharapkan bisa menjangkau semua mahasiswa Indonesia di seluruh Jepang, di dalamnya bisa juga berkonsultasi tentang kesehatan mental pelajar Indonesia,” pungkas Silong.

Pos terkait